Langsung ke konten utama

Tema 2 Subtema 2 Pembelajaran 6

Materi Pembelajaran PKN KD 3.2 dan 4.2


Pengambilan Keputusan dengan Musyawarah



Setiap warga masyarakat mempunyai tanggung jawab ikut serta dalam mengambil keputusan bersama. Keputusan bersama adalah suatu keputusan yang sudah ditetapkan berdasarkan pertimbangan, pemikiran, dan pembahasan yang matang. Keputusan bersama haruslah mewakili kepentingan seluruh anggotanya. Pengambilan keputusan bersama harus didasarkan pada nilai-nilai sebagai berikut.
1.   Nilai kebersamaan.
2.   Nilai kebebasan mengemukakan pendapat.
3.   Nilai menghargai pendapat orang Iain.
4.   Nilai jiwa besar serta lapang dada melaksanakan hasil keputusan dengan tanggungjawab.

Salah satu bentuk pengambilan keputusan adalah dengan musyawarah mufakat. Musyawarah adalah pembahasan bersama suatu masalah guna mencapai keputusan,sedangkan mufakat adalah kesepakatan .untuk melaksanakan hasil musyawarah. Jadi,musyawarah mufakat adalah perundingan bersama untuk memecahkan masalah sehingga tercapai keputusan bulat yang akan dilaksanakan bersama.


Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia KD 3.2 dan 4.2

Piket Kelas
Karya: Rizki Siddiq Nugraha



Piket kelas adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk membersihkan dan merapikan tempat belajar mereka, yakni kelas mereka sendiri. Piket kelas biasanya dibentuk oleh masing-masing anggota kelasnya. Piket kelas terjadwal dan tersusun secara rapi.
Piket dilakukan sebelum dan setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung. Piket ini terbagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan hari aktif kegiatan belajar mengajar. Daftar nama pembagian piket biasanya terpampang di dinding kelas dan dihias sedemikiân rupa agar menarik.

Siswa perlu dilibatkan dalam kegiatan kebersihan sekolah, khususnya dalam lingkup kecil, yakni kelas. Melalui piket kelas, siswa akan belajar mengenai tanggung jawab disiplin, dan peduli. Keterlibatan siswa dalam kegiatan kebersihan bertujuan untuk membiasakan diri bertanggung jawab membuang sampah pada tempatnya. Kebiasaan ini akan membekas setelah mengalami proses internalisasi secara intensif melalui piket kelas yang dilaksanakan setiap minggu secara bergiliran.

Kegiatan piket kelas akan membuat siswa semakin akrab dan kompak dengan teman-temannya. Piket kelas dapat membantu siswa untuk saling mengenal satu sama lain, Disamping itu, siswa juga belajar membiasakan diri dengan aktivitas menyapu dan mengepel. Mungkin saja ada siswa yang bahkan belum pemah menyapu dan mengepel di rumahnya. Maka, piket kelas akan menjadi pengalaman pertama dan berharga bagi siswa.Sumber: www.tintapendidikanlndonesia.com



Materi Pembelajaran SBdP KD 3.3 dan 4.5

Persiapan Peragaan Seni Tari



Sebelum melaksanakan peragaan karya tari, ada beberapa hal yang harus kita persiapkan. Tujuan persiapan yaitu agar peragaan karya tari berhasil dengan baik dan pantas untuk ditampilkan di depan orang lain. Persiapan yang dilakukan sebagai berikut.

1. Memilih dan Menentukan Bentuk Karya Tari
Berdasarkan bentuk penyajiannya, ada tiga macam karya tari, yaitu tari tunggal,tari berpasangan, dan tari kelompok. Agar pertunjukkan karya tari lebih bervariatif dan meriah, akan lebih baik jika ketiga bentuk karya tari tersebut ditampilkan.

2. Menentukan Jumlah Penari

Penentuan jumlah penari sangat berkaitan dengan bentuk karya tari yang akan disajikan. Jika karya tari yang dipilih merupakan bentuk tari berpasangan, secara otomatis ditentukan jumlah penari dua orang atau kelipatannya. Sebaliknya, jika karya tari yang dipilih merupakan bşntuk tari kelompok, penentuan jumlah penari disesuaikan dengan jumlah anggota tarian kelompok tersebut. Sebagai contoh, untuk mempertunjukkan tari Iawung dari Yogyakarta dibutuhkan 16 penari, Jumlah penari juga sebagai bahan pertimbangan pembuatan panggung atau tempat pertunjukan.Jika jumlah penari banyak, perlu disiapkan pula panggung yang luas.

3. Menyiapkan Unsur-Unsur Karya Tari
Mempertunjukkan karya tari merupakan sebuah kegiatan seni yang bersifat kompleks karena meliputi beberapa unsur. Karya tari terdiri atas unsur utama dan unsur pendukung. Unsur utama, yaitu gerak. Sebelum dipertunjukkan di depan orang lain, latihan-latihan peragaan gerak tari perlu dilakukan.


Adapun unsur pendukung karya tari sebagai berikut.

1. Memilih Properti Tari
Properti perlu dipersiapkan sejak awal dan selalu dipakai sejak saat latihan peragaan gerak tari. Tujuannya agar pada saat peragaan di depan penonton, kamu sudah terbiasa dengan penggunaan properti sehingga sesuai dengan gerak tari.

2. Menentukan Iringan Tari
Saat ini iringan hari bisa kita dapatkan dalam aneka bentuk rekaman, baik dengan pita kaset maupun CD. Persiapkan iringan tari sejak awal dan gunakan selalu setiap kali latihan.

3. Memilih Busana Tari
Setiap karya tari memerlukan busana yang berbeda. Busana tari harus sesuai dengan tema tari. Saat ini banyak persewaan busana tari sehingga memudahkanmu dalam menyiapkan busana tari. Akan tetapi, apabila di daerah tempat tinggalmu tidak ada persewaan busana tari, kamu dan teman-temanmu dapat berkreasi menciptakan busana tari sesuai tema tari yang akan diperagakan


Latihan Pembelajaran 6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tema 2 Subtema 3 Pembelajaran 2

   Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia KD 3.2 dan 4.2    Gambar Cerita Gambar cerita adalah gambar yang menceritakan suatu adegan atau peristiwa. Fungsi dari gambar cerita adalah memperjelas alur atau isi cerita, memperjelas isi pesan dalam promosi suatu barang, menarik perhatian, menambah nilai artistik/keindahan dan sarana untuk mengungkapkan perasaan penggambarnya. Gambar cerita sering juga ditemukan dalam buku cerita, majalah, dan buku pelajaran. Poster dan brosur juga sering disertaígambar cerita agar menarik. Petunjuk cara penggunaan barang pun sering dilengkapi dengan gambar cerita untuk membantu pengguna menggunakannya. Fungsi gambar cerita, antara lain: 1. memperjelas alur atau isi cerita; 2. memperjelas isi pesan dalam promosi suatu barang; 3. menarik perhatian; 4. menambah nilai artistik/ keindahan; 5. sarana untuk mengungkapkan perasaan penggambarnya. Ciri-ciri gambar cerita sebagai berikut. 1. Memudahkan pembaca dalam memahami suatu penjelasan atau cerita. 2. Memberikan g

Tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 3 ( 2 )

  Bahasa Indonesia KD 3.1 dan 4.1 Ide Pokok dalam Gambar Bercerita Gambar Bercerita Untuk menentukan ide pokok pada gambar cerita, kita harus memperhatikan gambar dengan teliti. Ketika kita mengamati gambar, kita dapat mengidentifikasi siapa tokoh dalam gambar tersebut, aktivitas apa yang dilakukan, dimana lokasi peristiwa dalam gambar tersebut, dan bagaimana pemandangan atau suasana gambar tersebut. Setelah mengamati kita dapat menentukan ide pokok gambar tersebut berdasarkan informasi penting yang telah kita identifikasi.    Langkah berikutnya adalah kita menulisnya dalam sebuah tabel mulai dari gambar pertama sampai dengan gambar terakhir. Menyajikan ide pokok juga dapat dalam bentuk diagram.  Tabel Ide Pokok Setelah ide pokok berhasil kita tentukan, kita dapat mengembangkannya menjadi sebuah cerita pendek. Langkah-langkah membuat cerita pendek dari gambar adalah sebagai berikut: Menentukan ide pokok. Membuat kalimat utama. Menjabarkan kalimat utama menggunakan beberapa

Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2

 MATERI IPA KD 3.1 DAN 4.1 Simaklah Video Pembelajaran Berikut! Alat Gerak Manusia Tangan kita dapat bergerak karena terdapat tulang dan otot. Tulang dan otot manusia akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak. Alat gerak manusia dibedakan menjadi dua yaitu alat gerak pasif dan alat gerak aktif. 1. Alat Gerak Pasif Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Kumpulan tulang-tulang manusia yang menjadi satu kesatuan membentuk tubuh disebut sistem rangka.  Fungsi rangka manusia adalah: Membentuk tubuh. Tempat melekatnya otot. Menopang dan menegakkan tubuh. Melindungi organ tubuh. Sebagai alat gerak. Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi 3. yaitu a. Tulang Pipa Tulang pipa bentuknya bulat, panjang, dan berongga. Contoh: tulang paha, tulang lengan atas, dan tulang jari tangan. b. Tulang Pipih Tulang pipih bentuknya pipih atau gepeng. Contoh: tulang belikat, tulang selangka, dan tulang rusuk. c. Tulang Pendek Tulang pend