Materi Pembelajaran IPA KD 3.2 dan 4.2
Pentingnya udara bersih bagi pernapasan
Setiap orang tentu menginginkan lingkungan yang bersih. Akan tetapi, kenyataan tidaklah seperti yangkita bayangkan. Di sekitar kita masih banyak berbagai hal yang menyebabkan lingkungan tercemar, misalnya asap kendaraan. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat ternyata berdampak pada kebutuhanakan alat transportasi berupa kendaraan. Semakin banyaknya jumlah kendaraan tentu berdampak pada semakin meningkatkan polusi udara akibat asap kendaraan. Bahkan asap kendaraan tersebut dapatmenyebabkan gangguan pernapasan. Oleh karena itulah, udara yang bersih sangattenting bagi pernapasan.
Penyebab Gangguan Pernapasan
Sistem pernapasan pada manusia jika terganggu akan menyebabkan terjadinya gangguan atau penyakit dan membuat rasa tidak nyaman ketika bernapas. Gangguan pernapasan adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa di mana paru-paru tidak dapat menyediakan cukup oksigen ke tubuh seseorang. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan manusia sebagai berikut.
1. Faktor Fisik
Adanya kelainan pada organ pernapasan dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Misalnya, pada bayi yang baru lahir (premature) organ pernapasannya mungkin belum sempurna sehingga memerlukan alat bantu pernapasan.
2. Faktor Lingkungan
FaktÓr lingkungan hidup juga sangat berpengaruh terhadap terciptanya udara segar Yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Lingkungan kotor, asap kendaraan, asap pabrik, dan asap rokok dapat mencemari udara. Udara tercemar menyebabkan ketersediaan oksigen menipis sehingga kita merasa sesak saat bernapas.
3. Faktor Penyakit
Penyakit pernapasan biasanya disebabkan oleh gangguan pernapasan yang sering dialami bahkan sampai tahap yang harus disembuhkan. Gangguan pernapasan dapat berasal dari internal maupun eksternal. Namun, pada umumnya adalah karena faktor ekstemal misalnya kebiasaan atau gaya hidup. Banyak penyakit yang menyebabkan gangguan pada pemapasan.Adapun contoh penyakityang menyebabkan gangguan pernapasan, antara lain influenza, asma, bronkitis, emfisema, dan kanker paru-paru
Latihan 1
Lengkapilah bagan atau diagram berikut!
Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia. KD 3.2 dan 4.2
Bahaya Kabut Asap Bagi Kesehatan
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan Iahan di sekitar Sumatera Selatan dan Kalimantan sudah dalam kondisi mengkhawatirkan dan merugikan. Tak hanya berdampak buruk bagi lingkungan, kabut asap juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan.
Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI yang juga Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama mengatakan, ”Gangguan kesehatan akan lebih mudah terjadi pada orang yang gangguan paru dan jantung, lansia, dan anak-anak.”
Dampak langsung yang akan dirasakan adalah infeksi paru dan saluran napas. Tjandra menjelaskan, kabut asap dapat menyebabkan iritasi lokal pada selaput lendir di hidung, mulut dan tenggorokan. Kemudian juga menyebabkan reaksi alergi, peradangan, hingga infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan yang paling berat menjadi pneumonia.
"Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi juga berkurang sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi," jelas Tjandra. Țjandra menjelaskan, ISPA pun akan lebih mudah terjadi karena ketidakseimbangan daya tahan tubuh, pola bakteri atau virus, ditambah buruknya lingkungan.
Selain infeksi pernapasan, dampak lainnya yaitu, gangguan iritasi pada mata dan kulit akibat kontak langsung dengan asap kebakaran hutan. Mulai dari terasa gatal, mata berair, peŕadangan, dan infeksi yang memberat. Bagi yang telah memiliki asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, dan PPOK akan diperburuk jika asap karena asap terhirup ke dalam paru.
Menurut Tjandra, kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan orang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas. Berbagai penyakit kronik di berbagai organ tubuh, seperti jantung, hati, ginjal juga dapat saja memburuk, Sebab, ”dampak tidak langsung kabut asap dapat menurunkan daya tahan tubuh dan juga menimbulkan stres," ungkap Tjandra, Kemudian, secara tidak langsung asap kebakaran hutan dapat mencemari air bersih. Jika dikonsumsi masyarakat, bisa mengganggu saluran cerna. Selain itu, dapat mencemari buah-buahan dan sayur-sayuran, Untuk itu Cucilah hingga bersih sebelum dikonsumsi. Untuk mencegah efek buruk tersebut, Tjandra mengimbau masyarakat yang telah memiliki penyakit kronik dan gangguan pernapasan untuk mengurangi intensitas ke luar rumah. Selalu gunakan masker yang baik jika berada di luar rumah. Lalu, jangan lupa untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Latihan Pembelajaran 1
Komentar
Posting Komentar