Langsung ke konten utama

Tema 1 Subtema 1 Pembelajaran 6

 IPA KD 3.1

Simaklah Video Pembelajaran Berikut ini


Gerak pada Hewan Vertebrata dan Avertebrata

     Setiap organisme mampu menerima rangsang yang disebut iritabilitas, dan mampu pula menanggapi rangsang tersebut. Salah satu bentuk tanggapan adalah gerak. Gerak berupa perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh. Pada hewan vertebrata, gerak adalah hasil interaksi antara tulang, otot, dan persendian tulang.

     Gerak pada hewan vertebrata maupun avertebrata umumnya terjadi secara sadar. Namun, ada pula gerak Yang terjadi tanpa disadari, yaitu gerak refleks.Gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor ke saraf sensori dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak. Hasil olahan oleh otak tersebut berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak.


1. Gerak pada Vertebrata 

Alat gerak pada vertebrata meliputi alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Tulang dalam sistem gerak merupakan alat gerak pasif karena berhubungan dengan fungsi tulang yang hanya dapat bergerak bila digerakkan oleh otot. Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi dan relaksasi. Alat gerak dan cara gerak hewan yang hidup di air tentu saja berbeda dengan hewan yang hidup di darat. Hewan yang hidup di air seperti ikan, mempunyai bentuk tubuh seperti rudal, otot yang bersegmen-segmen, dan anggota geraknya berupa sirip yang berpasangan. Hewan yang hidup di darat memiliki tulang belakang yang melengkung. Namun tetap saja, rangka pada hewan vertebrata berbeda-beda sesuai dengan tempat hidup, fungsi, dan cara hidupnya.


2.Gerak pada Avertebrata

Tidak semua avertebrata memiliki sistem saraf. Hewan yang tergolong protozoa dan porifera tidak memiliki sistem saraf. Setiap sel penyusun tubuh hewan tersebut mampu mengadakan reaksi terhadap stimulus yang diterima dan tidak ada koordinasi antara satu sel dengan sel tubuh lainnya. Hewan bersel satu seperti amoeba dan paramaecium, meskipun tidak mempunyai urat saraf, tetapi protoplasmanya dapat melakukan segala kegiatan sebagai makhluk hidup, seperti iritabilitas, bergerak, dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya. Protozoa Memiliki 3 alat gerak, yaitu kaki semu (pseudopodia), flagel (bulu cambuk), dan silia (rambut getar).


Tugas

Tulislah text berjudul "Gerak pada Hewan Vertebrata dan Avertebrata" di atas dengan menggunakan ballpoint.

Setelah Mengerjakan Tabel di atas, fotolah hasil pekerjaanmu tersebut dan dikirimkan melalui form dibawah ini.

https://forms.gle/gKvqbULVb6uJuyjx6

Berikut ini adalah daftar siswa yang sudah mengerjakan Tugas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 5

 Materi Pembelajaran IPA KD 3.2 dan 4.2 Jenis-Jenis Pernapasan pada Manusia Pernapasan adalah proses memasukkan udara dari luar tubuh ke paru-paru kemudian dikeluarkan Iagi ke luar tubuh. Setiap makhluk hidup melakukan respirasi atau pernapasan. Bernapas diperlukan untuk mengambil oksigen yang berguna bagi proses metabolisme serta membuang limbah metabolisme berupa uap air dan karbon dioksida. Proses pernapasan pada manusia terdiri dari dua jenis, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Berikut adalah penjelasan jenis-jenis pernapasan pada manusia. 1. Pernapasan Dada Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Ketika terjadi inspirasi (menghirup udara), otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk dan tulang dada terangkat. Akibatnya tekanan udara di dalam paru-paru menurun sehingga udara luar masuk ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan. Ketika terjadi ekspirasi (menghembuskan udara), otot antartulang rusuk berelaksasi sehingga...

Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 3

 Materi Bahasa Indonesia Sejuta Pohon untuk Bumi   Menanam pohon sangatlah penting untuk menjaga kelestarian alam dan keseimbangan bumi kita. Kini ajakan untuk memelihara lingkungan dengan menanam sejuta pohon semakin banyak dilakukan oleh berbagai pihak. Tujuan penanaman pohon ini adalah mencegah banjir, menjadikan lingkungan tetap teduh dan asri, meningkatkan kesadaran masyarakat serta menurunkan suhu di bumi yang sudah tidak normal lagi.     Seperti yang saat ini sudah mulai kita rasakany meningkatnya suhu di bumi menyebabkan terjadinya pemanasan global (global warming) yang menjadi permasalahan beşar yang harus segera ditangani. Hal ini disebabkan karena kurangnya pepohonan, krisisnya lahan hijau, polusi udara, dan efek rumah kaca. Semakin banyak pohon yang tertanam, semakin banyak pula karbon yang dapat diserap dan juga oksigen yang dapat dihasilkan. Pada dasarnya satu pohon dapat menghasilkan 1 kg oksigen per hari, yang dapat memenuhi kebutuhan oksi...

Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 1

  Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia KD 3.4 dan 4.4 Simaklah video pembelajaran berikut! lklan Elektronik Bacalah teks percakapan berikut! Rudi  : "Tam, cuci tanganmu dulu kalau mau makan! Nanti kamu bisa sakit perut, lho," Tama : "Tapi aku makan pakai sendok kok, Rud. Lagi pula makanan ini kan aku bawa dari rumah. Sudah pasti terjamin kebersihannya." Rudi  : "Tapi kamu habis bermain bola. Tanganmu sudah banyak memegang bola yang kotor itu, Tam." Tama : "Memangnya apa hubungannya makanan dan tangan yang kotor?" Rudi  : "Menurut iklan layanan masyarakat yang aku dengar di radio, tangan merupakan tempat penyaluran berbagai penyakit. Di tangan terdapat banyak kuman. Kuman Itu akan masuk ke dalam tubuh ketika kamu menyuapkan makanan ke dalam mulut. Kuman yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit. Salah satunya adalah penyakit perut. Tama : "Wah, benarkah? Kalau begitu aku akan mencuci tanganku dulu. Terima kasih inform...