Langsung ke konten utama

Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 6

Materi Pembelajaran 6 

IPA KD 3.1 dan 4.1

Macam-Macam Gerak Otot 

Untuk menghasiikan gerak, otot berkerja secara berpasangan. Pasangan otot terdiri dari dua jenis, yaitu antagonis dan sinergis. Otot antagonis adalah pasangan otot yang melakukan gerak berlawanan terhadap otot yang sedang melakukan kontraksi. Sebaliknya pasangan otot yang kerjanya saling menunjang disebut otot sinergis. Otot sebagai alat kerja aktif yang menyebabkan tulang kita bergerak. Berdasarkan cara kerjanya, otot dibagi menjadi 2 yaitu otot antagonis dan sinergis. 

Perhatikan gambar berikut.

Gerak Antagonis

Gerak sinergis

Macam-macam gerak otot sebagai berikut. 

1. Ekstensi-Fleksi 

Ekstensi adalah gerak meluruskan, sedangkan fleksi adalah gerak membengkokkan. Misalnya ketika kita berdiri dan posisi kaki kita lurus, -berarti kita melakukan gerak ekstensi. Sedangkan saat jongkok posisi kaki menekuk, berarti kita melakukan gerak fleksi. 

2. Abduksi-Adduksi 

Adduksi adalah gerakan menjauhi badan, sedangkan abduksi adalah gerakan mendekati badan. Contoh: gerak tangan sejajar bahu disebut abduksi. Sedangkan gerak (sikap sempurna) disebut adduksi. 

3. Depresi-Elevasi 

Depresi adalah gerak menurunkan, sedangkan elevasi adalah gerak mengangkat, misalnya gerak menunduk dan menengadah. 

4. Supinasi-Pronasi 

Supinasi adalah gerak menengadahkan tangan, sedangkan pronasi adalah gerak menelingkupkan tangan. Kedua macam gerka ini seperti gerak melingkar satu sumbu sentral sehingga disebut juga rotasi. Banyak fungsi dari jaringan otot pada tubuh manusia. Namun terkadang orang kurang memperhatikan cara menjaga kesehatan otot. Ofeh karena itu sering terjadi kram, nyeri, atau cedera otot yang cukup menyakitkan. Bagaimanakah cara menjaga kesehatan otot? 

Cara menjaga dan merawat otot pada manusia sebagai berikut. 

1. Menghindari gerakan yang membebani kerja otot secara berlebihan. 

2. Melakukan peregangan.

3. Melakukan latihan rutin

4. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh.

5. Mengonsumsi makanan yang bergizi dan bermanfaat bagi otot.

6. Meringankan nyeri otot menggunakan krim khusus otot


Bahasa Indonesia 

Cedera Otot 

     Cedera otot (kram), merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan otot-otot serta tendon pada otot tertarik berlebihan karena tekanan besar yang disebabkan oleh aktivitas fisik yang berat atau yang sederhana namun berulang. Cedera ini dapat memengaruhi otot manapun namun lebih sering terjadi pada punggung bawah, bahu, leher, dan hamstring (otot di belakang paha). Kebanyakan kasus ringan dapat diobati dengan metode pertolongan pertama sedangkan kasus yang parah mungkin memerlukan perhatian medis yang lebih lengkap termasuk operasi.

     Pasien yang menderita otot tegang memiliki risiko lebih tinggi mengalami serat otot dan tendon rusak, yang dapat memengaruhi pembuluh darah kecil dan dapat mengakibatkan pendarahan lokal, memar, dan nyeri. Ujung saraf daerah yang cedera juga dapat terluka, sehingga menyebabkan rasa sakit yang parah.

     Penyebab umum dari cedera otot antara lain kurang lentur, kurang pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik, tidak enak badan, kelelahan, dan keletihan. Penyebab umum dari cedera otot akut, merupakan kejadian yang muncul tiba-tiba, antara lain tergelincir, kehilangan pijakan, melompat, berlari, dan mengangkat benda berat dalam posisi yang tidak tepat. Cedera otot akut terjadi dalam sekejap, cedera otot kronis terjadi akibat gerakan berulang. Cedera otot yang lebih serius biasanya terjadi karena aktivitas dan situasi antara lain mengikuti olahraga seperti tenis, golf, bisbol, dan mendayung; memiliki postur tubuh yang buruk; dan menahan leher atau punggung dalam posisi kaku pada waktu yang lama seperti ketika tidur atau bekerja di meja selama berjam-jam.

     Otot yang menggerakan tulang juga lebih mungkin untuk cedera. Otot yang memiliki risiko tertinggi cedera antara lain lumbal, hamstring, perut, bisep, trisep, aduktor, paha depan, betis, otot punggung atas, otot trapezius pada punggung atas, otot rhomboedius pada punggung atas, otot leher, otot interkostal dada, dan otot obfique. Selain nyeri, gejala utama dari cedera otot antara lain pembengkakan, memar atau kemerahan, luka sayatan terbuka, rasa nyeri berkepanjangan, tidak dapat menggerakan otot, kejang otot, otot kaku, dan lelah.


SBDP

Cara membuat Cover

Kamu telah mempelajari apa yang dimaksud dengan cover atau sampul buku.Cara membuat cover juga sama dengan gambar ilustrasi lainnya, yaitu:

  1. Menemukan gagasan

  2. membuat sketsa

  3. pewarnaan


Kerjakan sesuai perintahnya!

Buatlah cover atau sampul buku dari bacaan berjudul "Cedera Otot" pada kertas buffalo. Gambar yang kamu buat haruslah memperhatikan unsur-unsur dalam membuat sampul buku seperti yang sudah kamu pelajari sebelumnya.

Fotolah hasil pekerjaanmu dan kirimkan pada form berikut:

https://forms.gle/s9pP1j2CsbzYxgna6


Dibawah ini adalah contoh-contoh cover





Daftar Siswa Yang sudah Mengumpulkan Tugas

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tema 2 Subtema 3 Pembelajaran 2

   Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia KD 3.2 dan 4.2    Gambar Cerita Gambar cerita adalah gambar yang menceritakan suatu adegan atau peristiwa. Fungsi dari gambar cerita adalah memperjelas alur atau isi cerita, memperjelas isi pesan dalam promosi suatu barang, menarik perhatian, menambah nilai artistik/keindahan dan sarana untuk mengungkapkan perasaan penggambarnya. Gambar cerita sering juga ditemukan dalam buku cerita, majalah, dan buku pelajaran. Poster dan brosur juga sering disertaígambar cerita agar menarik. Petunjuk cara penggunaan barang pun sering dilengkapi dengan gambar cerita untuk membantu pengguna menggunakannya. Fungsi gambar cerita, antara lain: 1. memperjelas alur atau isi cerita; 2. memperjelas isi pesan dalam promosi suatu barang; 3. menarik perhatian; 4. menambah nilai artistik/ keindahan; 5. sarana untuk mengungkapkan perasaan penggambarnya. Ciri-ciri gambar cerita sebagai berikut. 1. Memudahkan pembaca dalam memahami suatu penjelasan atau cerita. 2. Memberikan g

Tema 1 Subtema 3 Pembelajaran 3 ( 2 )

  Bahasa Indonesia KD 3.1 dan 4.1 Ide Pokok dalam Gambar Bercerita Gambar Bercerita Untuk menentukan ide pokok pada gambar cerita, kita harus memperhatikan gambar dengan teliti. Ketika kita mengamati gambar, kita dapat mengidentifikasi siapa tokoh dalam gambar tersebut, aktivitas apa yang dilakukan, dimana lokasi peristiwa dalam gambar tersebut, dan bagaimana pemandangan atau suasana gambar tersebut. Setelah mengamati kita dapat menentukan ide pokok gambar tersebut berdasarkan informasi penting yang telah kita identifikasi.    Langkah berikutnya adalah kita menulisnya dalam sebuah tabel mulai dari gambar pertama sampai dengan gambar terakhir. Menyajikan ide pokok juga dapat dalam bentuk diagram.  Tabel Ide Pokok Setelah ide pokok berhasil kita tentukan, kita dapat mengembangkannya menjadi sebuah cerita pendek. Langkah-langkah membuat cerita pendek dari gambar adalah sebagai berikut: Menentukan ide pokok. Membuat kalimat utama. Menjabarkan kalimat utama menggunakan beberapa

Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 2

 MATERI IPA KD 3.1 DAN 4.1 Simaklah Video Pembelajaran Berikut! Alat Gerak Manusia Tangan kita dapat bergerak karena terdapat tulang dan otot. Tulang dan otot manusia akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak. Alat gerak manusia dibedakan menjadi dua yaitu alat gerak pasif dan alat gerak aktif. 1. Alat Gerak Pasif Alat gerak pasif pada manusia adalah tulang. Kumpulan tulang-tulang manusia yang menjadi satu kesatuan membentuk tubuh disebut sistem rangka.  Fungsi rangka manusia adalah: Membentuk tubuh. Tempat melekatnya otot. Menopang dan menegakkan tubuh. Melindungi organ tubuh. Sebagai alat gerak. Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi 3. yaitu a. Tulang Pipa Tulang pipa bentuknya bulat, panjang, dan berongga. Contoh: tulang paha, tulang lengan atas, dan tulang jari tangan. b. Tulang Pipih Tulang pipih bentuknya pipih atau gepeng. Contoh: tulang belikat, tulang selangka, dan tulang rusuk. c. Tulang Pendek Tulang pend